Rabu, 08 April 2015

Mulai saat ini yuk kita beranjak dari terjebak dan mulai merangkak saat bumi Syam berteriak walau sedang terjerambab dan memulai mengutas sembab. Bukan karena menagisi hal hal yang tak pasti lho ya hihi :3 dibawah ini ada goresan cinta yang dibuat saat hari telah meninggalkan senja dan disaat bunga enggan membuka selubung gelapnya untuk meronta menjelang waktu membuka mata. Happy reading ya akhi ya ukhti :)


Apa Kabar Cinta ?
Assalamu’alaikum (cinta),
Sudah berapa lama kita tidak saling bersua ?
Satu bulan..
  Dua bulan..
    Tiga bulan..
      Empat bulan..
        Atau bahkan satu dekade..
Ada banyak kisah saat  tak Aku hadirkan cinta-Mu. Tentu saja, bukan melulu tentang cintaku dengannya, dia atau pun mereka yang semakin memudar. Aku belajar mendewasa. Seperti Aku tahu, cinta-Mu bukan sebuah cinta merah merona dengan senyum malu-malu, tangan berkeringat, dan degupan jantung serupa desing peluru saat harus kembali merasa. Begitu banyak memori Aku acuhkan begitu saja tanpa kehadiran cinta-Mu.
Seringkali cinta-Mu Aku acuhkan begitu saja. Menghabiskan waktu hanya sekedar bercerita. Bukan. Bukan saling bercerita seperti seharusnya, karena cinta-Mu selalu mendengar keluh kesahku. Mengusap air mataku. Berbeda denganku yang seringkali Aku acuhkan seruan-Mu. Tak hiraukan kewajibanku. Aku berceloteh tentang banyak hal; mimpiku, kekesalanku, bahkan orang-orang sekitar yang membuatku menangis. Saat ini Aku berbicara rindu. Rindu  akan cinta-Mu disetiap langkahku.
Memilin biji tasbih. Bibir berlumur tasbih dan tahmid itu selalu Engkau rindukan dari ummat-Mu. Namun semua itu tak begitu Aku hiraukan. Tidak nampak sebuah kegiatan tilawah dijadwal harianku. Sungguh Aku tak dapat mengerti, mengapa Aku dengan tenang mengabaikan cinta dan kasih-Mu. Tidak merasakan kehadiran-Mu dengan cinta yang begitu tulus. Telah banyak kenikmatan dan kasih sayang-Mu yang Aku dustakan. Hingga tiba saatnya Aku menanti adzal disetiap senja. Disetiap spektrum yang terpendar dalam setiap sela ruangan. Membentuk sejuta warna hati yang gelisah. Dirundung cemas. Dipagut rindu yang kian menderu. Seperti pelangi, cinta-Mu memiliki banyak warna yang indah. Maka jika engkau tanyakan bagaimana rasa cinta-Nya? Jawabannya tentu berbeda-beda. Karena ada banyak rasa disana. Senang, bahagia, rindu, semangat, ikhlas dan warna-warni lainnya yang begitu menghiasi cinta. Cinta-Mu  ibarat oksigen, tak nampak namun menjadi sumber kehidupan. Cinta-Mu ibarat air, menyejukan dahaga sang musafir.
“Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, dan engkau melihat manusia berbondong-bondong masuk agama Allah, maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan memohonlah ampunan kepada-Nya. Sungguh, Dia Maha Penerima Tobat”. (QS. An-Nasr: 1-3)
Orang yang hatinya sedang dipenuhi rasa cinta akan melakukakan hal-hal besar yang tidak biasa. Seperti Bilal yang pasrah ditindih batu besar di padang gersang. Demi cintanya kepada Allah. Seperti Kholid Bin Walid yang memilih berjihad dalam perang dibandingkan malam pertama dengan istrinya. Seperti Abu Bakar yang rela memberikan semua hartanya untuk berjihad dijalan Allah. Mereka mengukir sejarah dengan tinta cinta kepada Allah SWT. Lantas apa yang telah kita lakukan untuk membuktikan cinta kita kepada-Nya? Apakah dengan keluh kesah yang selalu diceritakan kepada-Nya? Memohon kepada-Nya untuk mengabulkan semua impian tanpa mensyukurinya ?
Angket berupa beberapa pertanyaan mengenai hakikat cinta diajukan dengan sample lima puluh, membuktikan bahwa 62% siswa tingkat SMA di wilayah Ciparay memiliki mind set bahwa cinta adalah sebuah romantisme diantara dua insan. Sungguh hasil yang cukup mengecewakan. Sebuah kondisi yang akan berdampak buruk bagi masa depan ummat Islam karena mereka tidak begitu paham mengenai tauhid. Lantas bagaimana dengan cinta dan kasih sayang yang telah Allah limpahkan terhadap seluruh ummat-Nya?
Banyak hal yang telah kita dustakan. Begitu banyak kenikmatan yang telah dilimpahkan oleh-Nya tanpa kita syukuri. Lantas apa sesungguhnya yang kita harapkan dengan hadir-Nya? Manusia rentan salah dan khilaf, hingga kita lupa akan bersabar dan lupa akan adanya pertolongan Allah di setiap kesulitan. Sungguh suatu kenikmatan yang Allah berikan di setiap detik, menit dan semuanya Allah berikan yang terbaik untuk kita.
Kita terkadang lupa dengan nikmatnya menghirup udara pagi, makan pagi, mandi dengan segarnya air yang mengalir, hangatnya mentari. Semua itu ada karena Allah yang menciptakan untuk kita. Kita anggap semua yang ada di sekitar kita adalah hal yang sepele saja, hingga berlalu begitu saja. Saat ketidaknyamanan kita dapati hanyalah keluhan yang keluar dari diri kita. Kita sebenarnya mampu untuk lebih baik dari itu semua. Saat penciptaan manusia pada awalnya adalah sebagai seorang khalifah di dunia ini maka, jadilah agen penyelamat atas semua nikmat yang ada.
Allah memberikan nikmat-Nya dengan sangat luar biasa. Kesyukuran saat kesulitan datang dan kesabaran saat keterpurukan memang bukan hal yang mudah. Tapi Allah memberikan kondisi itu adalah untuk jelas agar kita sabar, ikhlas dan tabah di dalamnya. Semua adalah paket nikmat yang Allah berikan untuk kita, yang perlu disyukuri dan dinikmati dengan apapun bentuknya yang kita terima saat itu.
Saudaraku..
Yang menginginkan untuk membela agama Allah di muka bumi ini…
Yang menginginkan syahid dijalan-Nya
bersabarlah…
Kuatkan kesabaran dan keikhlasan, meski tercabik tubuh dan sakit tak terkira melanda diri ini. Tetaplah bersabar dan selalu dalam barisanmu, lebih mulia diri kita mati dalam keadaan terluka dijalan Allah daripada mati dalam keadaan santai di rumah tanpa memikirkan umat ini. Gelar syuhada itu lebih indah disandang, lebih nikmat dirasa, dan lebih terasa syahdunya cinta.
Saudaraku…
Dalam ketaatan kita kepada Allah maka kita akan memiliki kekuatan yang lebih hebat daripada para musuh-musuh Allah. Kita akan kuat, kokoh dan mampu menyelesaikan semua urusan kita dengan izin Allah. Sungguh kita lemah dan dhaif tanpa bantuan Allah. Mendekatlah semakin dekat dengan-Nya hingga kita rasakan indah dan kuat cinta-Nya untuk kita.
Dan saat ujian dalam dakwah itu datang kepada kita, sesungguhnya itu adalah media dialog Allah dengan kita akan arti sabar, istiqamah dan setia untuk tetap berjalan dan berbaris dalam membela agama-Nya. Semua itu untuk menguji militansi kita dijalan dakwah, saudaraku tetaplah dalam cinta-Nya. Setiap kesulitan pasti ada kemudahan, dan tidaklah kecintaan Allah itu diwujudkan dalam ujian agar tahu akan kekuatan kita dalam memegang janji kita kepada-Nya.
Kenikmatan cinta terkadang kita rasakan saat ujian itu datang, saat keguncangan menerpa. Kenikmatan itu hadir saat diri ini bermuhasabah, bercinta di sepertiga malamnya, kala hati dan bibir ini basah menyebut nama-Nya. Rasa syukur itu hadir kala kita merasa bahwa diri kita masih dalam cinta-Nya, dan kita memang memerlukan Allah di setiap nafas kita. HANYA Allah sajalah yang mampu mengerti dan menolong kita
Salah satu warna dari pelangi cinta-Nya adalah merah. Merah berarti keberanian. Keberanian untuk berkorban dan memberikan yang terbaik untuk yang dicintainya. Allah SWT. Keberaniaan untuk berjihad dijalan-Nya. Itulah mengapa dalam sejarah kehidupan, kisah cinta selalu dihiasi dengan kisah heroik. Berjuang  menggapai Ridho-Nya merupakan bukti cinta dan kasih seorang hamba kepada Rabb-nya.
Rindu dengan cinta-Nya tidak hanya berharap. Cinta dan rindu itu memikirkan yang dicintai. Bukan hanya kemarin dan kini. Tapi nanti. Kita berbicara tentang cinta dan masa depan. Agar kelak yang dijalani bukan kesengsaraan dan murka-Nya. Kita akan menemukan hari akhir.  Hari dimana seluruh ummat manusia dibangkitkan untuk dihisab dan dibalas sesuai amal perbuatannya masing-masing. Kaum muslimin mengatakan hari akhir, karena tidak ada hari lagi setelahnya. Pada hari itulah penghuni Surga dan penghuni Neraka masing-masing menetap pada tempatnya. Hari itu kita akan menyadari kebesaran-Nya. Memohon ampun kepada-Nya. Seluruh ummat manusia akan bertemu dengan hari pembalsan. Hari pembalasan seluruh amal perbuatan manusia. Balasan yang akan di berikan Allah SWT sangat tergantung pada jenis amal yang telah di lakukan selama hidup di dunia. Jika amalnya baik, maka balasannya berupa pahala dan surga, Sedangkan jika amalnya buruk,maka balasannya adalah siksa neraka. Naudzubillah.
Cinta akan terukir dengan indah ketika setiap langkah kita diiringi dengan Ridho-Nya. Melangkah untuk berjihad, menghadirkan dan mensyukuri cinta kasih-Nya. Wassalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh (cinta).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar